Batik Jumputan

        Menurut    Rina  Pandana  S kata   batik  berasal  dari  bahasa  jawa  ambatik    yang  terdiri  dari  kata  amba  yang  berarti  menulis dan tik yang berarti kecil, tetesan atau   membuat   titik.   Jadi,   batik   adalah   menulis  atau  melukis  titik.  Dewasa  ini  batik  yang berarti membuat titik tidak lagi sebagai kata kerja, tetapi menunjukan pada lembar  kain  (kata  benda)  yang  gambar-gambarnya dibuat dengan teknik membatik.  Membatik  adalah  sebuah  teknik  menahan  warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam digunakan sebagai  penahan  untuk  memecahkan  agar  warna  tidak  menyerap  kedalam  serat  kain  di bagian-bagian yang tidak dikehendaki.

Menurut  Rasjoyo batik  sebagai  kata benda merupakan hasil penggambaran  corak ragam hias di atas kain menggunakan canting  sebagai  alat  gambar  dan  malam  sebagai  zat  perintang.  Mambatik  menurut  pengertian    tradisi    yang    ketat    adalah kesuluruhan  proses  dari  pembuatan  pola,  penentuan   tujuan,   pemilihan   ornamen,   pemalaman      dengan      canting      tulis, penggunaan   zat   pewarna alam, sampai pelorodan.

Kata jumputan sendiri diambil dari kata dasar jumput yang memiliki arti, mengambil kain dengan cara dicomot sedikit demi sedikit dengan tangan. Untuk kemudian diikat agar bisa memberikan pola sata dicelupkan dalam pewarna, Teknik yang dilakukan dalam perbuatan kain jumputan adalah Teknik celup ikat yang berasal dari Tiongkok.

Ada   dua   teknik   membuat   batik   jumputan,  yang  pertama  teknik  ikat,  dan  yang  ke  dua  teknik  jahitan.  Teknik  ikatan  adalah  bagian  yang  ikat  kencang  itu  pada  saat dicelup tidak terkena warna, sehingga  setelah  ikatannya  dilepas  akan  terbentuk  gambarnya.    Sementara   teknik    jahitan    adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan benang,  lalu  benang  ditarik  kuat  sehingga  kain   berkerut   serapat   mungkin. Pada waktu  dicelup  benang  yang  rapat  akan mengahalangi    warna    masuk    ke    kain,    benang  yang  dipakai  sebaiknya  benang  yang tebal dan kuat seperti benang plastik/sintesis, benang jins, atau benang sepatu.

Alat dan bahan untuk membuat batik jumputan :

a. Alat:

1. Kelereng, batu atau uang koin.

2. Karet gelang.

3. Kompor.

4. Panci.

5. Sendok kayu yang digunakan untuk mengaduk

6. Ember

b. Bahan;

1. Kain berjenis mori prima, blaco, atau primissima

2. Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan

3. 2 liter air untuk satu kemasan pewarna

4. 2sendok makan garam

5. Cuka secukupnya

        Motif Batik Jumputan :

1. Motif Tumpal Kupu 

2. Motif Rantai 


3. Batik Shibori 

4. Motif Pelangi 








Komentar